Minggu, 13 Februari 2011

Lima Fantasi Seksual Terliar Perempuan



Media indonesia telah merilis karya tulis Yulia Permata Sari tentang Lima Fantasi Seksual Terliar Perempuan pada Minggu, 13 Februari 2011 09:00 WIB.

BUKAN hanya lelaki, kaum perempuan pun diam-diam menyimpan fantasi seksual yang tak berani mereka ungkapkan. Tapi, hal tersebut sesungguhnya termasuk wajar. Menurut pakar seks Hilda Hutcherson, M.D., memiliki fantasi seksual adalah hal yang normal.

Berikut ini adalah sejumlah fantasi seksual yang paling sering dibayangkan perempuan, beserta masing-masing maknanya seperti dikutip situs redbookmag.com:

Seks dengan lelaki lain
Jika seorang perempuan memiliki fantasi berhubungan seks dengan lelaki lain, bukan berarti dia merasa tidak puas dengan kehidupan seks bersama pasangannya. Dia hanya mengidam-idamkan pengalaman baru dan luar biasa. Biasanya, selebritas yang menjadi objek dari fantasi ini.

Threesome
Membayangkan diri berhubungan intim dengan dua lelaki menyiratkan perempuan itu ingin dipuja dan disayangi, bahkan mungkin diperebutkan. Sementara itu, membayangkan dirinya dan pasangannya bersama seorang perempuan lain, menunjukkan perempuan itu memiliki gagasan seksi bahwa pasangannya juga menarik bagi perempuan lain.

Dominasi
Fantasi seperti ini memungkinkan seseorang membayangkan melakukan hal-hal seksual yang tampak tabu, tanpa harus merasa bersalah. Melihat diri sendiri didominasi saat bercinta menandakan keinginan kuat untuk kehilangan kontrol. Membebaskan diri dari tanggung jawab kadang-kadang memang mendebarkan.

Seks dengan perempuan lain
Ketika seorang perempuan membayangkan dirinya melakukan aktivitas seksual dengan perempuan lain, bukan berarti dirinya lesbian. Sebaliknya, hal itu menunjukkan bahwa dirinya menghargai sensualitas perempuan, serta memiliki pikiran terbuka tentang kesenangan.

Seks dengan pasangan
Fantasi ini merupakan yang paling umum dimiliki kaum perempuan. Biasanya, lamunan tersebut lebih 'panas' daripada aktivitas seks yang dilakukan di kehidupan nyata. Membayangkan diri bercinta bersama pasangan menandakan gairah yang selalu menyala. (Mediaindonesia)

Perempuan Itu Telah Mengikis Habis Cinta Suamiku



Sepertinya aku sudah enggan memendam lama rasa ini. Semua derita ini harus diakhiri. Bagiku….. cukup sudah aku menjadi perempuan setia untuk lelaki yang tidak mengerti apa itu kesetiaan. Pergi dan berlari sejauh mungkin, lepas dari jangkauan angan adalah pilihan terbaik……….!!!!!!

PANGGIL saja aku Yuni…… Usiaku kini sekitar 30 tahunan. Dan aku hidup sendirian, tiada belahan jiwa, seperti hari-hari kemarin. Tapi aku merasakan kebebasan rasa, yang sempat terbelenggu.
Bayangkan...... Selama ini aku berusaha menjadi istri yang baik untuk Yudi, suamiku. Semua aku korbankan, termasuk aku ikhlas hanya menjadi ibu rumah tangga, dengan meninggalkan pekerjaanku. Semua itu aku lakukan demi menuruti kehendaknya. Dan aku yakin suamiku tidak akan mengkhianati kesetiaan dan pengorbananku itu.

Tapi akhir-akhir ini keyakinanku mulai goyah. Aku mulai merasakan ada yang berbeda dan berubah dari suamiku. Kejujurannya mulai kuragukan, dan sikapnya yang selalu mencari kesalahanku memunculkan segudang tanya, yang memenuhi batok kepalaku. Ada apa di balik semua ini?

Dan kegelisahanku itu akhirnya mulai terjawab, saat aku membaca sebuah SMS di ponselnya. Ternyata mulai ada perempuan lain yang menggoda hatinya. Aku tidak tahu siapa perempuan itu? Dan akupun juga tidak berusaha mencari tahu.
Namun, sikap diamku tak bertahan lama. Rasa penasaran itu begitu kuatnya, hingga menuntutku untuk melakukan penyelidikan. Walau masih diliputi keraguan kebenaran perselingkuhan suamiku, aku tetap melanjutkan penyelidikan.

Dan ketika akhirnya penyelidikanku mulai mendapatkan titik terang pada jawaban atas tanyaku selama ini, justru keraguan menggelayuti benakku. Benarkah suami yang sangat aku cintai dan sayangi tega membagi hatinya?

Namun…di tengah keraguan itu, justru aku mendapatkan jawaban. Jawaban itu aku dapat dari pengakuan suamiku. Sungguh saat itu aku hanya berusaha menanyakan padanya kebenaran isu yang beredar diluaran. Dan saat itu aku masih sangat berharap dia akan menenangkanku dengan mengatakan semuannya itu bohong. Tapi ini tidak. Yudi justru terang-terangan mengakui perselingkuhannya.

Sakit…??? Sudah pasti. Perempuan mana yang rela melihat suaminya berbagi cinta dengan yang lain? Perempuan mana yang tidak marah bila kesetianku justru berbalas pengkhianatan? Bayangkan Suami yang sangat aku cintai dan sayangi rela membagi cintanya pada perempuan lain. Yang lebih menyakitkan, perempuan itu adalah rekan sekerjanya.

Ingin rasanya saat itu aku berlari ke dapur, mengambil pisau, lalu menghujamkan ke uluh hati suamiku. Puas rasanya bila melihatnya terkapar dengan darah mengenangi tubuhnya. Tapi semua itu hanya sebatas angan saja. Kenyataanya, kakiku langsung lemas, tubuhku luruh di lantai, dan tenggoranku tercekal.

Ingin rasanya saat aku berucap beribu kata, coba menyentuh hatinya. Ingin rasanya aku katakan padanya, agar sudi mengerti dan memahami arti cinta yang sesungguhnya. Aku juga ingin mengatakan padanya, betapa indahnya kesetiaan, juga pengorbanan untuk cinta. Tapi lidah ini terasa kelu…..

Hari-hari selanjutnya yang adanya hanyalah diam. Aku merasa menjadi orang asing di rumahku sendiri. Sikap suamiku yang mengacuhkanku membuatku semakin merasa sendiri.

Karenanya kuberanikan juga untuk bicara. Berharap pembicaraan itu akan berujung pada satu titik perdamaian. Tapi semua itu hanya mimpi. Sikap diam yang kami tunjukkan selama ini membuat pembicaraan justru menjadi tempat penghakiman.
Namun itu belumlah seberapa. Yang membuatku shock adalah ketika akhirnya keluar kata cerai dari mulut suamiku. Karena kata-kata itu dikeluarkan dengan nada meninggi, harga dirikupun meronta, dan akupun balik menantangnya.

Bagiku….cinta….juga kasih sayang…..yang dulu bersemayam dalam diri suamiku kini telah terkikis habis. Karenanya, daripada memendam sakit lebih baik diakhiri, walau jujur aku sangat membenci perceraian. Karena jujur aku masih sangat menyayangi sumiku.

Tapi keputusan telah aku buat. Dan itu adalah harga mati. Aku berharap dengan pergi dari hidupnya aku bisa mendapatkan ketenangan. Walau aku sadar, sakit itu akan bertahan lama, dan siap menghempaskanku dalam jurang luka. Tapi aku tak lagi punya pilihan. Biarlah….dan biarlah aku jalani. Aku yakin suatu saat aku pasti akan mendapatkan bahagia. Walau itu entah kapan………?????
(Seperti dikisahkan Yuni pada wartawati Tri Suryaningrum dari surabayapagi)

Jangan Lakukan 5 Hal Ini Saat Bercinta



wolipop pada Senin, 14/02/2011 08:04 WIB telah merilis karya tulis mengenai Momen bercinta kerap jadi waktu yang ditunggu Anda dan pasangan. Namun momen tersebut bisa rusak kalau Anda atau si dia melakukan lima hal ini. Berikut ini lima hal yang bisa merusak momen bercinta Anda seperti dilansir Times of India:

1. Membicarakan Mantan Pacar
Siapapun mantan kekasih Anda dan bagaimana sikapnya, jangan pernah membahasnya dengan si dia sebelum bercinta. Pria sungguh tidak tertarik mengetahui kisah tersebut apalagi saat berada di tempat tidur. Pria bisa langsung menjadi tidak mood saat topik tersebut diangkat.

2. Menanyakan Perasaannya
Usai bercinta, terkadang Anda ingin bermanja-manja dengan si dia. Saat bermanja-manja di pelukannya, sebaiknya Anda tak usah bertanya padanya, 'apakah seks tadi menyenangkan?'. Pertanyaan itu tentu akan jadi sia-sia karena si dia tidak mungkin menjawab tidak karena khawatir menyakiti Anda. Tanyakan hal tersebut saat Anda dan si dia tengah bersama, namun bukan usai bercinta.

3. Terlalu Banyak Bicara
Mengobrol usai bercinta penting untuk menguatkan ikatan antara Anda dan pasangan. Namun acara tersebut bisa jadi menyebalkan untuk si dia, jika Anda bicara tiada henti hingga berjam-jam. Lakukan obrolan yang ringan-ringan saja. Anda tentu juga lelah usai bercinta dan ingin beristirahat.

4. Berpelukan yang Berlebihan
Wanita ingin disayang oleh pasangannya, terutama setelah bercinta. Bukti rasa sayang itu bisa dengan memeluk. Namun pria bisa jadi kurang suka jika Anda minta berpelukan terlalu lama. Sama seperti mengobrol, jangan lakukan terlalu lama karena si dia biasanya ingin beristirahat usai melakukan hubungan seks yang menguras stamina.

5. Membahas Masalah Anda dan Si Dia
Sebelum bercinta dengan pasangan, Anda merasa ada masalah yang mengganjal dan perlu dibicarakan. Sebaiknya jangan bicarakan masalah itu usai berhubungan seks. Waktu di tempat tidur seharusnya adalah momen untuk intim dengan pasangan. Membahas masalah yang sensitif bisa merusak keintiman itu. Obrolkan masalah tersebut di pagi harinya, setelah bercinta saat sarapan atau makan malam.(eny/eny)