Jumat, 18 Juni 2010

Wanita Cantik Sebabkan Stres Pada Pria

Mediaindonesia melalui berita wanita pada Jumat, 18/06/2010 18:35 WIB merilis tentang wanita Cantik Sebabkan Stres Pada Pria yang ditulis oleh Amelia Ayu Kinanti - wolipop img.

Jakarta - Siapa bilang pria selalu bahagia di depan wanita cantik? Sebuah penelitian membuktikan, kecantikan wanita justru memicu stress pada pria.

Penelitian itu dilakukan terhadap ratusan pria di Spanyol. Cara penelitian dilakukan cukup unik. Para pria itu diberikan sebuah puzzle dan diminta menyelesaikan dalam satu ruangan. Di dalam ruangan itu ada satu pria asing dan seorang wanita yang cantik yang mengaku sebagai peneliti.

Dalam beberapa menit, sang pria yang mengaku peneliti sengaja keluar ruangan dan meninggalkan objek penelitian berdua saja dengan wanita cantik tersebut.

Dari hasil pengamatan terbukti bahwa tingkat stress pria setelah ditinggal berdua saja dengan wanita cantik menjadi meningkat. Produksi keringatnya bertambah, wajahnya seringkali tertunduk malu, serta pipinya seringkali merona.

Keadaan tersebut membuat konsentrasi para pria terpecah, sehingga mereka pun sulit menyelesaikan puzzlenya. Para peneliti juga menemukan sebuah hormon bernama cortisol yang biasa muncul dalam keadaan stres.

Stress pria muncul karena rasa tidak percaya diri dan perasaan kurang menarik di depan wanita cantik tersebut. Stress para pria mereda setelah wanita cantik itu meninggalkan ruangan.(kee/fer)

Pria Menolak Seks, Alasannya?

Suara merdeka telah merilis mengenai sek, dan pada topiknya Pria Menolak Seks, Alasannya?
pada 18 Juni 2010 | 13:30 wib.

Di awal pernikahan, hidup memang terasa selalu indah saja. Pun kehidupan seks Anda menyala bergairah, dan selalu ada banyak waktu untuk beraksi di atas tempat tidur. Namun, semakin lama pernikahan itu dijalani, kejenuhan mendadak melanda. Intensitas bercinta pun tak lagi dijalani sesering dulu.

Kondisi ini wajar karena pengaruh berkurangnya hormon yang berdampak pada keintiman. Jadi, sebenarnya tidak ada alasan bagi Anda dan pasangan untuk tidak lagi mesra dan 'panas' seperti dulu lagi.

Debbie Magids, Ph.D., penulis All the good Ones Aren't Taken, menjelaskan "Kebanyakan lelaki berusia 20-an dan 30-an tahun memiliki libido tinggi. Jadi, jika dorongan seksual berkurang, itu merupakan gelaja yang jelas bahwa ada sesuatu yang terjadi, entah itu dalam kehidupannya atau dalam hubungan Anda"

Berikut ini sejumlah alasan yang mungkin menyebabkan pasangan tidak menginginkan seks dengan Anda:

Stres

Jay Carter, PsyD, penulis buku Nasty Men, menjelaskan "Rasa kewalahan, letih, atau stres akan menurunkan dorongan seksual seorang lelaki" Jadi, jangan heran jika pasangan Anda sering lembur di kantor atau menghadapi masalah keluarga yang berputar di sekelilingnya, hal itu lantas membuat otaknya lelah. Bercumbu pun membuatnya tak lagi bersemangat.

Stres tentu saja berpengaruh buruk pada kehidupan seskual Anda. Menghadapi ini, Anda harus bisa lebih mengerti kondisinya. Berikan perhatian dengan menggosok punggung atau lehernya selepas ia pulang bekerja. Putarkan juga musik bernada lembut, ini untuk mengurangi ketegangannya. Kondisi rileks ini membuat gairahnya bangkit kembali.

Marah

Pria marah sering diidentikkan dengan berlaku kasar dan liar, namun adakalanya pria menghadapi rasa marahnya dengan menarik diri dalam diam. Disini bisa diartikan bahwa dia pun melakukan penolakan terhadap seks. Kemarahannya telah mengikis gairahnya.

Panasnya api gairah yang tiba-tiba dingin membeku, terkadang kondisi ini tak Anda sadari. Anda mungkin telah dengan sengaja membuatnya marah atau tersinggung. Karenanya perlulah Anda mengatasi ego dan emosinya yang meledak-ledak. Cobalah rayu dia, dan biarkan dia tahu bahwa Anda membutuhkan dirinya.

Tidak percaya diri

Sebuah kecemasan dan harga diri yang terluka, jika pasangan merasa tidak mampu memberikan kepuasan kepada Anda. Magids menambahkan, "Seks membuat lelaki merasa jantan. Jadi, jika dia memiliki kesulitan saat beraksi atau merasa Anda tidak menikmatinya, dia merasa dikebiri dan mungkin berhenti mencoba karena takut akan menghadapi kegagalan yang sama"

Jika Anda manyadari bahwa pasangan menyimpan kecemasan terbesarnta tentang performanya, jangan buru-buru Anda mengmabil sikap dan jarak terhadapnya. Patricia Covalt, Ph.D., terapis seks dan penulis buku What Smart Couples Know menyarankan, "sebaiknya katakan secara santai apa yang Anda inginkan untuk dilakukannya secara seksual".

Usaha Anda untuk membantu mendongrak gairahnya ini, akan membuat ego dan libidonya bangkit kembali.(dm/maya/CN19)