Jumat, 09 Oktober 2009

Sejarah melayu Riau

Gubernur Kepulauan Riau Drs Ismeth Abdullah Kamis (08/10) membuka sosialisasi dialog kesejarahan untuk membangkitkan memori kolektif sejarah Indonesia-Malaysia di Hotel BBR Tanjungpinang.

Dialog ini terselenggara oleh mnasyarakat sejarahwan Indonesia bekerjasama dengan Persatuan Sejarahwan Malaysia (PSM) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau,Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Kegiatan dialog ini bertujuan untuk menegaskan Budaya peradapan kita untuk menuju peradapan kedepan karena pengaruh sejarah peninggalan yang ada.

Kegiatan dialog ini mendatangkan Nara Sumber Mantan Wapres Tri Sutrisno,Mantan Menkokesra era tahun 2001-2004 Daro Jatun Kuncoro Jakti,dan Tiga orang Sejarahwan Malaysia.

Dialog tersebut dilaksanakan mulai hari Kamis (08/10) hingga Jum'at (09/10).

Walikota Tanjungpinang Dra Hj Suryatati A Manan yang dikenal dengan sebutan Tatik Jum,at (09/10) bertindak sebagai Moderator dalam kolektif Kesejarahan Indonesia-Malaysia(Malindo) di Hotel Bintan Permata Beach Resort/BBR Tanjungpinang.

Program dialog tentang kolektif kesejarahan Malaysia-Indonesia ini merupakan hari yang ke Dua dalam pelaksanaan yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepri,Disparbud kota Tanjungpinang.

Dialog kolektif tentang hubungan Indonesia-Malaysia pasca Konfrontasi ini sebagai pembawa makalah adalah Profesor Dr Zainal Kling,Upsi,Malaysia dengan membangun jaringan kebudayaan Malaysia dengan Indonesia karena bangsa serumpun.

Selain itu, Antara Malaysia dan Indonesia banyak erat sekali Hubungan kesamaan antara lain kerajaan Melayu yang ada di Kepri dan Malaysia,Pahang,Johor adalah merupakan banyak ikatan kesaudaraan.

Kemudian makam makam Raja yang ada di wilayah Kepri/Tanjungpinang terdapat sejarahnya pada kebudayaan Malaysia.

Pada kesempatan ini para pembawa makalah menampilkan kaitan erat antara sejarah di bumi melayu Malaysia dengan Kerajaan Melayu yang ada di Riau,Lingga dan Bintan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar