Jumat, 06 Desember 2013

Sejarah Kerajaan Melayu antar,Johor,Pahang,Riau dan Lingga

Walikota Tanjungpinang Dra Hj Suryatati A Manan yang dikenal dengan sebutan Tatik Jum,at (09/10) bertindak sebagai Moderator dalam kolektif Kesejarahan Indonesia-Malaysia(Malindo) di Hotel Bintan Permata Beach Resort/BBR Tanjungpinang.


Program dialog tentang kolektif kesejarahan Malaysia-Indonesia ini merupakan hari yang ke Dua dalam pelaksanaan yang digagas oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepri,Disparbud kota Tanjungpinang.


Dialog kolektif tentang hubungan Indonesia-Malaysia pasca Konfrontasi ini sebagai pembawa makalah adalah Profesor Dr Zainal Kling,Upsi,Malaysia dengan membangun jaringan kebudayaan Malaysia dengan Indonesia karena bangsa serumpun.


Selain itu, Antara Malaysia dan Indonesia banyak erat sekali Hubungan kesamaan antara lain kerajaan Melayu yang ada di Kepri dan Malaysia,Pahang,Johor adalah merupakan banyak ikatan kesaudaraan.


Kemudian makam makam Raja yang ada di wilayah Kepri/Tanjungpinang terdapat sejarahnya pada kebudayaan Malaysia.


Dialog tersebut dibuka oleh Gubernur Kepulauan Riau Drs Ismeth Abdullah Kamis (08/10) di hotel BBR Tanjungpinang, sosialisasi dialog kesejarahan untuk membangkitkan memori kolektif sejarah Indonesia-Malaysia .


Dialog ini terselenggara oleh mnasyarakat sejarahwan Indonesia bekerjasama dengan Persatuan Sejarahwan Malaysia (PSM) Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau,Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.


Kegiatan dialog ini bertujuan untuk menegaskan Budaya peradapan kita untuk menuju peradapan kedepan karena pengaruh sejarah peninggalan yang ada.


Kegiatan dialog ini mendatangkan Nara Sumber Mantan Wapres Tri Sutrisno,Mantan Menkokesra era tahun 2001-2004 Daro Jatun Kuncoro Jakti,dan Tiga orang Sejarahwan Malaysia.


Dialog tersebut dilaksanakan dari mulai Kamis (08/10) hingga jum'at(09/10) dengan mendatangkan Nara sumber dari Profesor sejarah Malaysia dan Indonesia yang bertujuan untuk membangkitkan kembali kolektif kesejarahan kerajaan melayu yang ada di 2 negara berbeda namun dengan asal yang sama.


Penelusuran sejarah baik tentang Raja,Pujangga,Penguasa bahkan pahlawan erjuangan Bahari yang gigih melawan kolonial.

Kerajaan kalimati

Sejumlah Bukti Sejarah Menguatkan Bekas Kerajaan Besar Sejumlah Bukti Sejarah Menguatkan Bekas Kerajaan BesarOleh arixs
MESKI banyak ditemukan situs dan bukti sejarah, riwayat kerajaan Blambangan tetap misterius. Situs dan petilasan Blambangan banyak ditemukan di Kecamatan Muncar.


Yang masih terlihat jelas bentuknya adalah situs Umpak Songo dan Setinggil di Desa Tembokrejo, Muncar
Umpak Songo adalah tumpukan batu berlubang mirip penyangga tiang bangunan yang berjumlah sembilan. Umpak artinya tangga, songo berarti sembilan. Situs ini ditemukan pertama kali tahun 1916 oleh Mbah Nadi Gde, warga dari Bantul, Yogyakarta.


Pertama ditemukan kondisinya sudah tertimbun tanah dan hutan belantara. Begitu digali, ternyata mirip sebuah candi. Diyakini, Umpak Songo dahulunya adalah balai pertemuan bagi raja Blambangan bersama bawahannya.


Tahun 1938, seorang raja dari Solo, Mangku Bumi IX, mengunjungi tempat itu. Kemudian, tempat ini diberi nama Umpak Songo. Mangku Bumi sempat mengisahkan lokasi itu adalah bekas peninggalan kerajaan Blambangan dengan rajanya Minak Jinggo.


Di sekitar Umpak Songo banyak ditemukan saksi sejarah kebesaran Blambangan. Ada gumuk sepur, bukit yang memanjang. Konon ini adalah benteng raksasa kerajaan Blambangan. Akibat kurangnya pemahaman masyarakat, gumuk sepur dihancurkan dan lokasinya dijadikan lahan pertanian.


Tak jauh dari Umpak Songo, ada Umpak Lima. Konon, tempat ini adalah ruangan semadi raja-raja Blambangan. Bangunan ini kini sudah musnah. Warga meratakannya dengan tanah, lalu dibangun sebuah mushola. Warga yang bertempat tinggal di sekitar situs Umpak Songo adalah keluarga besar.


Jumlahnya 20 KK. Mereka keturunan Mbah Nadi Gde. Saat ini hanya tinggal Umpak Songo yang mash terlihat bentuknya. Itu pun kondisinya sudah memrihatinkan. Sejumlah batu dan benda-benda sejarah lainnya sudah hilang.


Meski sudah masuk cagar budaya, perhatian terhadap Umpak Songo, minim. Baru tahun ini, Pemkab Banyuwangi membuat tembok keliling di sekitar lokasi. Umpak Songo juga masih berstatus lahan milik pribadi.


“Ini adalah warisan nenek moyang, sesuai petuahnya, kami tidak boleh menjual,” kata Mbah Soimin (70), juru kunci Umpak Songo yang juga pemilik situs tersebut.


Bukti adanya bekas kerajaan cukup dirasakan warga di sekitar Umpak Songo. Zaman dahuu,banyak warga menemukan benda-benda sejarah ketika menggali tanah di sekitar lokasi, seperti genta kuningan dan berbagai perabot terbuat dari keramik Cina.


Juga pernah diemukan arca dan berbagai benda bertuah lainnya. “Tempat ini (sekitar Umpak Songo-red) adalah pusat kerajaan,” sambung Mbah Soimin. Satu lagi bukti sejarah yang masih terlihat adalah pohon pakis raksasa. Pohon ini tumbuh tepat di depan Umpak Songo. Umur pohon ini diyakini sudah ratusan tahun.


Meski berstatus milik pribadi, situs Umpak Songo tetap dibuka untuk umum. Kawasan ini menjadi jujukan warga untuk bersemadi sejak zaman dahulu. Biasanya mereka datang pada malam Sabtu Pahing. Kegiatannya, menggelar ritual tirakatan semalam suntuk.


Puncak keramaian Umpak Songo adalah hari raya Kuningan. Umat Hindu selalu antre bersembahyang di tempat ini. Hari biasa pun sejumlah pemedek dari Bali juga banyak mengalir. Situs Umpak Songo hanya berjarak satu kilometer arah timur Pura Agung Blambangan, pura terbesar di Banyuwangi.


Selain Umpak Songo, ada situs Setinggil di Dusun Kalimati, Muncar, sekitar 4 km arah timur Umpak Songo. Lokasinya persis menghadap pantai. Setinggil berasal dari dua kata, siti artinya tanah dan inggil berarti tinggi. Setinggil diartikan tanah yang menjulang tinggi mirip sebuah bukit.


Situs ini diyakini bekas menara pengintai kerajaan Blambangan. Lokasinya yang berdekatan laut cukup mudah mengawasi Selat Bali yang digunakan berlayar kapal-kapal perdagangan.
Kondisi Setinggil juga memrihatinkan. Di sekitar lokasi sudah diserbu perumahan warga yang penuh sesak. Yang tersisa hanya tanah seluas 200 m2 yang digunakan kantor Kepala Dusun Kalimati.


Di dekatnya dibangun balai kecil. Di tempat ini terdapat sebongkah batu besar. Batu ini diyakini bekas tempat duduk raja Blambangan, Minak Jinggo, ketika melakukan pengintaian kapal-kapal di Selat Bali yang akan mendarat.


Di atas batu besar ini terdapat bekas telapak kaki raja Minak Jinggo yang digambarkan bertubuh besar dan sakti. Sayangnya, batu ini sudah pecah dan bentuknya tidak beraturan lagi.
Setinggil juga dianggap sakral. Pada hari tertentu situs ini digunakan semadi para pengikut aliran kejawen. Saat hari raya Kuningan, umat Hindu juga banyak yang sembahyang di tempat ini. “Tetap terbuka untuk umum. Siapa pun boleh masuk,” kata Ahmad Slamet (60), juru kunci Setinggil yang juga Kepala Dusun Kalimati.


Di sekitar Setinggil banyak juga ditemukan bekas peninggalan sejarah Blambangan, seperti gumuk Klinting. Di tempat ini warga banyak menemukan genta terbuat dari tanah liat. Ada juga batu kereta yang berada di tengah laut. Batu berbentuk mirip kereta ini diyakini bekas tempat pelatihan perang tentara Blambangan.


Lokasinya sekitar 4 km dari bibir pantai. Situs lainnya adalah Bale Kambang di Desa Blambangan, Muncar. Konon, tempat ini adalah tempat pertemuan rahasia raja Blambangan. Kini, Bale Kambang sudah tertimbun pepohonan.


Bentuknya menyerupai bukit yang menjulang tinggi. Di sekitarnya terlihat jelas tanah mendatar mirip bekas kolam. Bale kambang diartikan sebagai balai yang dibangun di atas air. Ada juga yang menyebut balai ini adalah kaputren permaisuri raja Blambangan.


Di sekitar Bale Kambang, terdapat sejumlah bukti sejarah yang menguatkan adanya bekas kerajaan besar. Tak jauh dari bale, ada sebuah tanah tinggi yang memanjang.


Bentuknya mirip bukit berbaris. Dipercaya, ini adalah tembok istana yang mengelilingi Bale Kambang. Tempat ini terbuat dari tumpukan batu cadas berukuran besar. Zaman dahulu kawasan ini banyak ditemukan tembok-tembok besar menjulang tinggi. Selanjutnya daerah ini dikenal dengan nama Tembokrejo.


Banyak lagi situs di sekitar Bale Kambang. Bentuknya menyerupai bukit dengan ditumpuki batu-batu alam. Kondisinya tak terawat. Di sekitar tempat ini hanyalah hamparan sawah yang luas.


Kendati tidak ada catatan sejarah, kebesaran Blambangan tetap diyakini masyarakat Jawa di sekitar lokasi.


Ini terlihat dari banyaknya nama-nama desa yang erat hubungannya dengan zaman keemasan Blambangan. Tak jauh dari situs Bale Kambang ada desa Blambangan.


Di sekitar situs Umpak Songo ada desa Tembokrejo. Ada pula daerah Palu Kuning yang diyakini bekas hilangnya senjata gada besi kuning milik Minak Jinggo. Juga ada Bukit Putri, Bukit Jadah, dan sejumlah situs lain yang tidak terawat.

Tak Senonoh,Mesum dipinggir Tol

Cerita Mesum yang Tak Senonoh,sehingga Mesum dipinggir jalan Tol,diangkat dari cerita mesum yang diposkan oleh kristal cakep pada Sabtu, 2009 Februari 14.
Cerita Mesum Ngentot di pinggir tol, mungkin jarang yang menceritakannya. Akupun tak pernah merencanakan atau membayangkan ini terjadi. Bahkan dengan pasanganku sendiri. Entah karena apa, awal perkenalan dengan seorang cewek membawaku pada petualangan gila, bercinta di pinggir tol.


"Sebentar sayang", sahutku, "Kita cari tempat yang aman."Aku tarik dia melewati pagar pengaman tol dan ditengah rimbun pohon aku senderkan dia dan mengangkat kaki kanannya. Dengan bernafsu aku buka celanaku dan megarahkan penisku ke vaginanya tapi cukup sulit juga. Akhirnya dia menuntun penisku memasukivaginanya.


Luar biasa
Pagi ini ketika di dalam bus menuju ke kantor aku duduk di sebelah cewe cantik dengantinggi 150 cm, umur sekitar 27 tahun, bertubuh sekal dan berkulit putih. Mula-mula aku tidak perduli karena hobiku untuk tidur di bis sangat kuat namun hobi itu lenyap seketika ketika cewe di sebelahku menarik tas dipangkuannya untuk mengambil hp-nya yg berdering. Sepasang paha putih mulus menyembul dari rok biru tua yang dipakainya. Pemandangan itu cukup menarik sehingga menggugah seleraku menjadi bangkit. Aku lantas mencari akal bagaimana memancing percakapan dan mencari informasi.


Sepertinya sudah alamnya ketika kita kepepet seringkali ada ide yg keluar. Saat itu setelah dia selesai menelefon tiba-tiba mulutku sudah meluncur ucapan :"Wachhh... hobinya sama juga yach !" Sejenak dia memandangku bingung, mungkin berpikir orang ini sok akrab banget sich. "Hobi apaan ?" tanyanya."Itu nitip absen", sahutku dan dia tertawa kecil."Tau aja kamu. Dasar tukang nguping", sahutnya.Akhirnya obrolan bergulir. Selama percakapan aku tidak menanyakan nama, pekerjaan maupun teleponnya, tapi lebih banyak cerita lucu. Sampai akhirnya dia ngomong "kamu lucu juga yach.., nggak kaya cowo yang laen.""Maksud kamu ?" tanyaku lagi."Biasanya mereka baru ngobrol sebentar udah nanya nama terus minta nomor telepon." Obrolan terus berlanjut sampe dia turun di Thamrin dan aku terus ke kota.


Dua hari kemudian aku bertemu dia lagi. Dia menghampiriku dan duduk disebelahku. Dia bercerita bahwa teman-temannya penasaran karena dia hari itu punya banyak cerita konyol. Pagi itu kami menjadi lebih akrab. Sambil bercanda tiba-tiba dia berkata :"Kamu pasti suka maen cewe yach, soalnya kamu jago ngobrol banget. Pasti banyak cewe di bis ini yang kamu pacarin." Sumpah mati aku kaget sekali denger omongan dia. Kayanya maksud aku buat kencan ama dia udah ketauan. Akhirnya karena udah nanggung aku ceritain aja ke dia kalo aku sudah beristri dan punya anak. Ech rupanya dia biasa aja, justru aku yangjadi kaget karena ternyata dia sudah bersuami dengan satu anak. Wuichhh, nggak nyangka banget kalo doi udah punya anak.


Selanjutnya sudah bisa ditebak. Obrolan sudah lebih ringan arahnya. Akupun mulai memancing obrolan ke arah yang menjurus sex. Keakraban dan keterbukaan ke arah sex sudah di depan mata. Sampai suatu sore setelah dua bulan perkenalan, kami janjian pulang bareng. Posisi duduk kami sudah akrab dan menempel. Bahkan dia tidak sungkan lagi mencubit aku setiap dia menahan tawa atau tidak tahan aku goda. Beberapa kaliketika dia mencubit aku tahan tangannya dan dia tampaknya tidak keberatan ketika akhirnya tangan kirinya aku tumpangkan di pahaku dan aku elus-elus lengannya yang berbulu cukup lebat sambil terus ngobrol.


Akhirnya dia sadar dan berbisik, "Wachh, kok betah banget ngelus tanganku, entar bersih lho." "Habis gemes aku liat bulunya, apalagi kumis tipis kamu," sahutku sambil nyengir."Dasar gila kamu," katanya sambil menyubit pahaku. Serrrrrr..., pahaku berdesir dan si junior langsung bergerak memanjang. Aku lihat bangku sekelilingku sudah kosong sementara suasana gelap malam membuat suasana di dalam bis agak remang-remang. Aku angkat tangan kirinya dan aku kecup lembut punggung jarinya. Dia hanya tersenyum dan mempererat genggaman tangannya. Akhhhhh... sudah ada lampu hijau pikirku.


Akhirnya aku teruskan ciuman pada punggung jarinya menjadi gigitan kecil dan hisapan lembut dan kuat pada ujung jarinya. Tampaknya dia menikmati sensasi hisapan di jarinya. Wajahnya tampak sendu dan akhirnya dia menyender ke samping pundakku.Akhirnya ketika bis memasuki jalan tol, aktivitas kami meningkat. Tangan kananku sudah mengusap payudaranya yang putih berukuran 36 B. Terasa padat dan kenyal. Putingnya semakin lama semakin mengeras dan terasa bertambah panjang beberapa mili. Sementara itu tangannya juga tidak tinggal diam mulai mengelus-ngelus penisku dari luar. Setelah beberapa menit tibaĆ¢€“tiba sikapnya berubah menjadi liar dan agresif. Dia tarik ritsletingku dan terus merogoh dan meremas penisku yang sudah tegang. Tanganku yang di dada ditarik dan diarah kan ke selangkangannya. Aku tidak dapat berbuat banyak karena posisinya tidak menguntungkan sehingga hanya bisa mengeluspahanya saja.


Turun dari bis aku bilang mau anter dia sampai dekat rumahnya. Aku tau kita bakal melewati pinggir jalan tol. Daerah itu sepi dan aku sudah merencanakan untuk menyalurkan hasratku di daerah itu. Tampaknya dia memiliki pikiran yang sama. Ketikaberjalan, tanganku merangkul sambil mengelus payudaranya dari luar dan ketika kita melewati jalan yang sepi tersebut aku langsung mencium dan menghisap bibirnya. Dengan cepat dia menyambut bibirku, menghisap dan menyedotnya. Tangannya langsung beraksi menurunkan ritsleting celanaku dan aku sendiri langsung mengangkat roknya. Rrrretttttt... aku tarik kasar cdnya..., jariku langsung menyelusup masuk ke vaginanya terasa hangat dan licin. Rupanya dia sangat terangsang sejakdi bis tadi.


Di tengah deru nafasnya dia berdesah : "Ayo mas... masukin aja... aku kepengen banget nech. Hhhhhh...""Sebentar sayang", sahutku, "Kita cari tempat yang aman."Aku tarik dia melewati pagar pengaman tol dan ditengah rimbun pohon aku senderkan dia dan mengangkat kaki kanannya. Dengan bernafsu aku buka celanaku dan megarahkan penisku ke vaginanya tapi cukup sulit juga. Akhirnya dia menuntun penisku memasukivaginanya. Luar biasa, itulah sensasi yang aku rasakan ketika ujung penisku mulai menyeruak memasuki vaginanya yang sudah dibasahi cairan nafsu. Ditengah deru mobil yang melintasi jalan tol aku memompa pantatku dengan gerakan pelan dan menghentak pada saat mencapai pangkal penisku. Dia menyambut dengan menggigit pundakku setiap aku menghentak penisku masuk kedalam vaginanya.


"Ooochhhh... auchhhh... Masssss... oochhh...", desahnya.Birahi dan ketegangan bercampur aduk dalam hatiku ketika terdengar suara orang melintasi jalan dibalik pagar. Namun lokasi kami cukup aman karena gelapnya malam dan terlindung pohon yang cukup lebat. Bahkan mungkin orang yang berjalan itutidak akan berpikir ada sepasang manusia yang cukup gila untuk ber cinta di pinggir jalan tol tersebut.


"Gantian mas... aku cape", katanya. Aku lantas duduk menyandar dan dia berjongkok mengarahkan vaginanya. Ketika penisku kembali menyeruak diantara daging lembut vaginanya yang sudah licin, sensasi itu kembali menerpa diriku. Sambil memegangbahuku, dia mulai menekan pantatnya dan menggerakan pinggulnya dengan cara menggesek perlahan, maju mundur sambil sesekali memutar. Kenikmatan itu kembali mendera dan semakin tinggiintensitasnya ketika aku membantu dengan menekan keatas pinggulku sambil menarik pantatnya. Desahan suaranya makin keras setiap kali kemaluan kami bergesekan, "uchhhhh... ssshhh... uchhhhh...". Mataku sendiri terpejam menikmati rasayang tercipta dari pergesekan bulu kemaluan kami sambil terus menggerakkan pinggul mengimbangi gerakannya."Terus sayang... ayo terus", desahku.


Keringat sudah membasahi punggungnya dan gerakan kami sudah mulai melambat namun tekanan semakin ditingkatkan untuk mengimbangi rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuh kami dan terus bergerak ke arah pinggul kami, berkumpul dan berpusar diujung kemaluan kami. Berdenyar dan ujung penisku mulai siap meledak, sementara dia mulai mengerang sambil menjepitkan vaginanya lebih keras lagi.


"Hegghhhhhh... hhhegghhhh... heghhh... terus mas... sodok...sodok terussss... mas... yachhh... disitu... terus...terussss... ooocchhhhhhh", dengan desahan panjang sambil mendengakkan kepalanya, dia menekan dan menjepit keras penisku sementara vaginanya terus berdenyut-denyut.Aku hanya bisa terdiam sambil memeluk tubuhnya menunggu dia selesai orgasme.


Ketika jepitannya mulai mengendur aku langsung bereaksi meneruskan rasa yang tertunda itu, tanpa basa basi rasa nikmat itu mulai menerjang kembali, berkumpul dan meledak menyemburkan cairan kenikmatanku ke dalam vaginanya. Aku sodokan penisku sambil menekan pinggulnya sementara kakiku mengejang menikmati aliran rasa yangmenerjang keluar dari tubuhku itu.


Setelah beristirahat beberapa menit kami saling memandang...akhirnya tersenyum dan tertawa. "Kamu memang bener-bener gila, tapi jujur aku sangat menyukai bercinta dengan cara seperti ini. Aku belum pernah senikmat ini bercinta." akunya."He.. h.. he.. sama donk", kataku sambil mengecup bibirnya yang tipis berkumis itu sementara kemaluanku mulai mengendur di dalam vaginanya.

Pingin Cerita Mesum,Ini jawabanya

Ganasnya Tante Yustina
Sesaat lamanya aku hanya berdiri di depan pintu gerbang sebuah rumah mewah tetapi berarsitektur gaya Jawa kuno.


Hampir separuh bagian rumah di depanku itu adalah terbuat dari kayu jati tua yang super awet. Di depan terdapat sebuah pendopo kecil dengan lampu gantung kristalnya yang antik. Lantai keramik dan halaman yang luas dengan pohon-pohon perindangnya yang tumbuh subur memayungi seantero lingkungannya.


Aku masih ingat, di samping rumah berlantai dua itu terdapat kolam ikan nila yang dicampur dengan ikan tombro, greskap, dan mujair. Sementara ikan geramah dipisah, begitu juga ikan lelenya. Di belakang sana masih dapat kucium adanya peternakan ayam kampung dan itik. Tante Yustina memang seorang arsitek kondang dan kenamaan.Enam tahun aku tinggal di sini selama sekolah SMU sampai D3-ku, sebelum akhirnya aku lulus wisuda pada sebuah sekolah pelayaran yang mengantarku keliling dunia. Kini hampir tujuh tahun aku tidak menginjakkan kakiku di sini.


Sama sekali tidak banyak perubahan pada rumah Tante Yus. Aku bayangkan pula si Vivi yang dulu masih umur lima tahun saat kutinggalkan, pasti kini sudah besar, kelas enam SD.


Kulirik jarum jam tanganku, menunjukkan pukul 23:35 tepat. Masih sesaat tadi kudengar deru lembut taksi yang mengantarku ke desa Kebun Agung, Sleman yang masih asri suasana pedesaannya ini. Suara jangkrik mengiringi langkah kakiku menuju ke pintu samping. Sejenak aku mencari-cari dimana dulu Tante Yus meletakkan anak kuncinya. Tanganku segera meraba-raba ventilasi udara di atas pintu samping tersebut. Dapat. Aku segera membuka pintu dan menyelinap masuk ke dalam.


Sejenak aku melepas sepatu ket dan kaos kakinya. Hmm, baunya harum juga. Hanya remang-remang ruangan samping yang ada. Sepi. Aku terus saja melangkah ke lantai dua, yang merupakan letak kamar-kamar tidur keluarga. Aku dalam hati terus-menerus mengagumi figur Tante Yus. Walau hidup menjanda, sebagai single parents, toh dia mampu mengurusi rumah besar karyanya sendiri ini. Lama sekali kupandangi foto Tante Yus dan Vivi yang di belakangnya aku berdiri dengan lugunya. Aku hanya tersenyum.


Kuperhatikan celah di bawah pintu kamar Vivi sudah gelap. Aku terus melangkah ke kamar sebelahnya. Kamar tidur Tante Yus yang jelas sekali lampunya masih menyala terang. Rupanya pintunya tidak terkunci. Kubuka perlahan dan hati-hati.


Aku hanya melongo heran. Kamar ini kosong melompong. Aku hanya mendesah panjang. Mungkin Tante Yus ada di ruang kerjanya yang ada di sebelah kamarnya ini. Sebentar aku menaruh tas ransel parasit dan melepas jaket kulitku. Berikutnya kaos oblong Jogja serta celana jeans biruku. Kuperhatikan tubuhku yang hitam ini kian berkulit gelap dan hitam saja. Tetapi untungnya, di tempat kerjaku pada sebuah kapal pesiar itu terdapat sarana olah raga yang komplit, sehingga aku kian tumbuh kekar dan sehat.


Tidak perduli dengan kulitku yang legam hitam dengan rambut-rambut bulu yang tumbuh lebat di sekujur kedua lengan tangan dan kakiku serta dadaku yang membidang sampai ke bawahnya, mengelilingi pusar dan terus ke bawah tentunya. Air. Ya aku hanya ingin merasakan siraman air shower dari kamar mandi Tante Yus yang bisa hangat dan dingin itu. Aku hendak melepas cawat hitamku saat kudengar sapaan yang sangat kukenal itu dari belakangku.
?Andrew..? Kaukah itu..??


Aku segera memutar tubuhku. Aku sedikit terkejut melihat penampilan Tante Yus yang agak berbeda. Dia berdiri termangu hanya mengenakan kemeja lengan panjang dan longgar warna putih tipis tersebut dengan dua kancing baju bagian atasnya yang terlepas. Sehingga aku dapat melihat belahan buah dadanya yang kuakui memang memiliki ukuran sangat besar sekali dan sangat kencang, serta kenyal. Aku yakin, Tante Yus tidak memakai BH, jelas dari bayangan dua bulatan hitam yang samar-samar terlihat di ujung kedua buah dadanya itu. Rambutnya masih lebat dipotong sebatang bahunya. Kulit kuning langsat dan bersih sekali dengan warna cat kukunya yang merah muda.


?Ngg.., selamat malam Tante Yus? maaf, keponakanmu ini datang dan untuk berlibur di sini tanpa ngebel dulu. Maaf pula, kalau tujuh tahun lamanya ini tidak pernah datang kemari. Hanya lewat surat, telpon, kartu pos, e-mail.., sekali lagi, saya minta maaf Tante. Saya sangat merindukan Tante..!? ucapku sambil kubiarkan Tante Yus mendekatiku dengan wajah haru dan senangnya.


?Ouh Andrew? ouh..!? bisik Tante Yus sambil menubrukku dan memelukku erat-erat sambil membenamkan wajahnya pada dadaku yang membidang kasar oleh rambut.


Aku sejenak hanya membalas pelukannya dengan kencang pula, sehingga dapat kurasakan desakan puting-puting dua buah dadanya Tante Yus.


?Kau pikir hanya kamu ya, yang kangen berat sama Tante, hmm..? Tantemu ini melebihi kangennya kamu padaku. Ngerti nggak..? Gila kamu Andrew..!? imbuhnya sambil memandangi wajahku sangat dekat sekali dengan kedua tangannya yang tetap melingkarkan pada leherku, sambil kemudian memperhatikan kondisi tubuhku yang hanya bercawat ini. Tante Yustina tersenyum mesra sekali.


Aku hanya menghapus air matanya. Ah Tante Yus?
?Ya, untuk itulah aku minta maaf pada Tante??
?Tentu saja, kumaafkan..? sahutnya sambil menghela nafasnya tanpa berkedip tetap memandangiku, ?Kamu tambah gagah dan ganteng Andrew. Pasti di kapal, banyak crew wanita yang bule itu jatuh cinta padamu.


Siapa pacarmu, hmm..??
?Belum punya Tante. Aku masih nabung untuk membina rumah tangga dengan seorang, entah siapa nanti. Untuk itu, aku mau minta Tante bikinkan aku desain rumah??
?Bayarannya..?? tanya Tante Yus cepat sambil menyambar mulutku dengan bibir tipis Tante Yus yang merah.


Aku terkejut, tetapi dalam hati senang juga. Bahkan tidak kutolak Tante Yus untuk memelukku terus-menerus seperti ini. Tapi sialnya, batang kemaluanku mulai merinding geli untuk bangkit berdiri. Padahal di tempat itu, perut Tante Yus menekanku. Tentu dia dapat merasakan perubahan kejadiannya.


?Aku? ngg??
?Ahh, kamu Andrew. Tante sangat kangen padamu, hmm? ouh Andrew? hmm..!? sahut Tante Yus sambil menerkam mulutku dengan bibirnya.


Aku sejenak terkejut dengan serbuan ganas mulut Tante Yus yang kian binal melumat-lumat mulutku, mendesak-desaknya ke dalam dengan buas. Sementara jemari kedua tangannya menggerayangi seluruh bagian kulit tubuhku, terutama pada bagian punggung, dada, dan selangkanganku. Tidak karuan lagi, aku jadi terangsang.


Kini aku berani membalas ciuman buas Tante Yus. Nampaknya Tante Yus tidak mau mengalah, dia bahkan tambah liar lagi. Kini mulut Tante Yus merayap turun ke bawah, menyusuri leherku dan dadaku.


Beberapa cupangan yang meninggalkan warna merah menghiasi pada leher dan dadaku. Kini dengan liar Tante Yus menarik cawatku ke bawah setelah jongkok persis di depan selangkanganku yang sedikit terbuka itu. Tentu saja, batang kemaluanku yang sebenarnya telah meregang berdiri tegak itu langsung memukul wajahnya yang cantik jelita.


?Ouh, gila benar. Tititmu sangat besar dan kekar, An. ouh? hmmm..!? seru bergairah Tante Yus sambil memasukkan batang kejantananku ke dalam mulutnya, dan mulailah dia mengulum-ngulum, yang seringkali dibarengi dengan mennyedot kuat dan ganas.


Sementara tangan kanannya mengocok-ngocok batang kejantananku, sedang jemari tangan kirinya meremas-remas buah kemaluanku. Aku hanya mengerang-ngerang merasakan sensasi yang nikmat tiada taranya. Bagaimana tidak, batang kemaluanku secara diam-diam di tempat kerjaku sana, kulatih sedemikian rupa, sehingga menjadi tumbuh besar dan panjang. Terakhir kuukur, batang kejantanan ini memiliki panjang 25 sentimeter dengan garis lingkarnya yang hampir 20 senti. Rambut kemaluan sengaja kurapikan.


Tante Yus terus-menerus masih aktif mengocok-ngocok batang kemaluanku. Remasan pada buah kemaluanku membuatku merintih-rintih kesakitan, tetapi nikmat sekali. Bahkan dengan gilanya Tante Yus kadangkala memukul-mukulkan batang kemaluanku ini ke seluruh permukaan wajahnya. Aku sendiri langsung tidak mampu menahan lebih lama puncak gairahku. Dengan memegangi kepala Tante Yus, aku menikam-nikamkan batang kejantananku pada mulut Tante Yus. Tidak karuan lagi, Tante Yus jadi tersedak-sedak ingin muntah atau batuk.


Air matanya malah telah menetes, karena batang kejantananku mampu mengocok sampai ke tenggorokannya.


Pada satu kesempatan, aku berhasil mencopot kemejanya. Aku sangat terkejut saat melihat ukuran buah dadanya. Luar biasa besarnya. Keringat benar-benar telah membasahi kedua tubuh kami yang sudah tidak berpakaian lagi ini. Dengan ganas, kedua tangan Tante Yus kini mengocok-ngocok batang kemaluanku dengan genggamannya yang sangat erat sekali. Tetapi karena sudah ada lumuran air ludah Tante Yus, kini jadi licin dan mempercepat proses ejakulasiku.


?Crooot? cret.. croot? creeet..!? menyemprot air maniku pada mulut Tante Yus. Saat spermaku muncrat, Tante Yus dengan lahap memasukkan batang kemaluanku kembali ke dalam mulutnya sambil mengurut-ngurutnya, sehingga sisa-sisa air maniku keluar semua dan ditelan habis oleh Tante Yus.


?Ouhh? ouh.. auh Tante? ouh..!? gumamku merasakan gairahku yang indah ini dikerjai oleh Tante Yus.


?Hmmm? Andrew? ouh, banyak sekali air maninya. Hmmm.. lezaat sekali. Lezat. ouh?hmmm..!? bisik Tante Yus menjilati seluruh bagian batang kemaluanku dan sisa-sisa air maninya.
Sejenak aku hanya mengolah nafasku, sementara Tante Yus masih mengocok-ngocok dan menjilatinya.


?Ayo, Andrew? kemarilah Sayang.., kemarilah Baby..!? pintanya sambil berbaring telentang dan membuka kedua belah pahanya lebar-lebar.


Aku tanpa membuang waktu lagi, terus menyerudukkan mulutku pada celah vagina Tante Yus yang merekah ingin kuterkam itu. Benar-benat lezat. Vagina Tante Yus mulai kulumat-lumat tanpa karuan lagi, sedangkan lidahku menjilat-jilat deras seluruh bagian liang vaginanya yang dalam. Berulang kali aku temukan kelentitnya lewat lidahku yang kasar.


Rambut kemaluan Tante Yus memang lebat dan rindang. Cupangan merah pun kucap pada seluruh bagian daging vagina Tante Yus yang menggairahkan ini. Tante Yus hanya menggerinjal-gerinjal kegelian dan sangat senang sekali nampaknya. Kulirik tadi, Tante Yus terus-menerus melakukan remasan pada buah dadanya sendiri sambil sesekali memelintir puting-putingnya. Berulang kali mulutnya mendesah-desah dan menjerit kecil saat mulutku menciumi mulut vaginanya dan menarik-narik daging kelentitnya.


?Ouh Andrew? lakukan sesukamu.. ouh.., lakukan? please..!? pintanya mengerang-erang deras.
Selang sepuluh menit kemudian, aku kini merayap lembut menuju perutnya, dan terus merapat di seluruh bagian buah dadanya. Dengan ganas aku menyedot-nyedot puting payudaranya. Tetapi air susunya sama sekali tidak keluar, hanya puting-puting itu yang kini mengeras dan memanjang membengkak total. Di buah dadanya ini pula aku melukiskan cupanganku banyak sekali. Berulang kali jemariku memilin-milin gemas puting-puting susu Tante Yus secara bergantian, kiri kanan. Aku kini tidak tahan lagi untuk menyetubuhi Tanteku. Dengan bergegas, aku membimbing masuk batang kemaluanku pada liang vaginanya.


?Ooouhkk.. yeaaah? ayoo.. ayooo? genjot Andrew..!? teriak Tante Yus saat merasakan batang kejantananku mulai menikam-nikam liar mulut vaginanya.


Sambil menopang tubuhku yang berpegangan pada buah dadanya, aku semakin meningkatkan irama keluar masuk batang kemaluanku pada vagina Tante Yus. Wanita itu hanya berpegangan pada kedua tanganku yang sambil meremas-remas kedua buah dadanya.


?Blesep? sleeep? blesep..!? suara senggama yang sangat indah mengiringi dengan alunan lembut. Selang dua puluh menit puncak klimaks itu kucapai dengan sempurna, ?Creeet? croot? creeet..!?
?Ouuuhhhkk.. aooouhkk? aaahhk..,? seru Tante Yus menggelepar-gelepar lunglai.
?Tante? ouhhh..!? gumamku merasakan keletihanku yang sangat terasa di seluruh bagian tubuhku.


Dengan batang kemaluan yang masih tetap menancap erat pada vagina Tante Yus, kami jatuh tertidur. Tante Yus berada di atasku.http://siezhien.wen.ru

Hindari Kecelakaan saat Bercinta

Seperti berita yang dilangsir oleh Mediaindonesia yang ditulis oleh Yulia Permata Sari, tentang menghindari kecelakaan dalam bercinta.

TERLALU antusias dan kurang berhati-hati saat beraksi di atas tempat tidur bisa berisiko membuat diri sendiri terluka. Ketahui sejumlah hal yang berpotensi menimbulkan cedera dan bagaimana cara mencegahnya.

Memar
Terlalu semangat mendorong, meraba-raba, mencium, atau menghisap selama bercinta dapat menyebabkan memar atau bekas kemerahan di kulit, yang bisa bertahan hingga dua pekan. Menurut R. Bytomski, D.O., seorang dokter di Duke University Medical Center, penurunan aliran darah ke area memar tersebut bisa memperkecil ukurannya.

Coba gosok area kulit yang memar menggunakan es selama 20-30 menit sebanyak tiga kali sehari dalam dua hari pertama, lalu balut dengan perban.

Nyeri otot
Teknik bercinta yang rumit bisa membuat otot terasa sakit atau nyeri seperti habis mendaki gunung. Untuk mengurangi rasa sakit apa pun yang masih terasa hingga 24-36 jam setelahnya, lakukan peregangan selama 20-30 menit sebanyak dua atau tiga kali sehari, saran Dr. Bytomski.

Untuk mencegah rasa sakit di lain waktu, coba berlatih yoga secara rutin empat kali dalam seminggu untuk melenturkan tubuh.

Kulit lecet
Karpet, lantai kayu, seprai, atau permukaan sofa yang kasar bisa membuat kulit lecet jika tergesek. Apabila mengalaminya, bersihkan luka dengan sabun dan air hangat, angin-anginkan hingga kering, lalu oleskan salep antibiotik. Balut luka dengan perban antilengket untuk menjaganya tetap bersih, saran Dr. Bytomski. Ganti perban setiap hari, lalu lepaskan jika sudah mengering.

Untuk mencegah cedera yang sama terulang kembali, ganti seprai tempat tidur dengan kualitas terbaik yang lebih lembut, atau hamparkan selimut tebal dan nyaman ketika bercinta di zona selain tempat tidur. Hindari bahan handuk atau wol.

Iritasi vagina
Iritasi vagina terjadi apabila vagina tidak memproduksi cukup banyak pelumas, atau Anda memiliki reaksi buruk terhadap produk pelumas. Iritasi juga bisa terjadi jika pasangan lupa mencuci tangan dengan baik setelah memegang sesuatu yang pedas seperti cabai.

Untungnya, vagina bisa menyembuhkan diri sendiri secara natural berkat pembersih asam alaminya. Hindari berhubungan intim dan memasukkan benda apa pun ke dalam vagina (seperti tampon) selama 48 jam ke depan. Untuk meredakan ketidaknyamanan, coba mandi berendam dengan air hangat tanpa sabun sebanyak dua kali dalam sehari, saran Hilda Hutherson, M.D., asisten profesor kebidanan dan ginekologi di Columbia University Medical Center, New York City.

Untuk mencegah kejadian yang sama terulang lagi, minta pasangan melakukan foreplay lebih lama, yakni sekitar 30 menit atau lebih sampai Anda benar-benar terangsang dan vagina memproduksi pelumas alami.

Jika menggunakan produk pelumas baru, lakukan tes terlebih dulu dengan mengoleskannya ke labia bagian dalam, lalu tunggu selama beberapa jam untuk melihat reaksinya. Selain itu, pastikan pasangan mencuci bersih kedua tanggannya sebelum beraksi di atas tempat tidur. (Mediaindonesia)

Kerajaan Kahuripan

Sejarah Kerajaan Kahuripan ini diangkat dari Wikipidia lalu kami angkat kembali sebagai catatan sejarah kerajaan yang pernah ada di Indonesia.


Kahuripan adalah nama yang lazim dipakai untuk sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Airlangga pada tahun 1009.


Kerajaan ini dibangun sebagai kelanjutan Kerajaan Medang yang runtuh tahun 1006.


Daftar isi [sembunyikan]1 Runtuhnya Kerajaan Medang 2 Airlangga Mendirikan Kerajaan 3 Kahuripan sebagai ibu kota Janggala 4 Kahuripan dalam sejarah Majapahit 5 Kepustakaan
[sunting] Runtuhnya Kerajaan MedangRaja Kerajaan Medang yang terakhir bernama Dharmawangsa Teguh, saingan berat Kerajaan Sriwijaya.


Pada tahun 1006 Raja Wurawari dari Lwaram (sekutu Sriwijaya) menyerang Watan, ibu kota Kerajaan Medang, yang tengah mengadakan pesta perkawinan. Dharmawangsa Teguh tewas, sedangkan keponakannya yang bernama Airlangga lolos dalam serangan itu.


Airlangga adalah putera pasangan Mahendradatta (saudari Dharmawangsa Teguh) dan Udayana raja Bali. Ia lolos ditemani pembantunya yang bernama Narotama. Sejak saat itu Airlangga menjalani kehidupan sebagai pertapa di hutan pegunungan (wanagiri).


[sunting] Airlangga Mendirikan KerajaanPada tahun 1009, datang para utusan rakyat meminta agar Airlangga membangun kembali Kerajaan Medang. Karena kota Watan sudah hancur, maka, Airlangga pn membangun ibu kota baru bernama Watan Mas di dekat Gunung Penanggungan.


Pada mulanya wilayah kerajaan yang diperintah Airlangga hanya meliputi daerah Gunung Penanggungan dan sekitarnya, karena banyak daerah-daerah bawahan Kerajaan Medang yang membebaskan diri. Baru setelah Kerajaan Sriwijaya dikalahkan Rajendra Coladewa raja Colamandala di India tahun 1023. Airlangga merasa leluasa membangun kembali kejayaan Wangsa Isyana.


Peperangan demi peperangan dijalani Airlangga. Satu demi satu kerajaan-kerajaan di Jawa Timur dapat ditaklukkannya. Namun pada tahun 1032 Airlangga kehilangan kota Watan Mas karena diserang oleh raja wanita yang kuat bagai raksasa. Airlangga kemudian membangun ibu kota baru bernama Kahuripan di daerah Sidoarjo sekarang. Musuh wanita dapat dikalahkan, bahkan kemudian Raja Wurawari pun dapat dihancurkan pula. Saat itu wilayah kerajaan mencakup hampir seluruh Jawa Timur.


Nama Kahuripan inilah yang kemudian lazim dipakai sebagai nama kerajaan yang dipimpin Airlangga, sama halnya nama Singhasari yang sebenarnya cuma nama ibu kota, lazim dipakai sebagai nama kerajaan yang dipimpin Kertanagara.


Pusat kerajaan Airlangga kemudian dipindah lagi ke Daha, berdasarkan prasasti Pamwatan, 1042 dan Serat Calon Arang.


[sunting] Kahuripan sebagai ibu kota JanggalaPada akhir pemerintahannya, Airlangga berhadapan dengan masalah persaingan perebutan takhta antara kedua putranya. Calon raja yang sebenarnya, yaitu Sanggramawijaya Tunggadewi, memilih menjadi pertapa dari pada naik takhta.


Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membagi kerajaannya menjadi dua, yaitu bagian barat bernama Kadiri beribu kota di Daha, diserahkan kepada Sri Samarawijaya, serta bagian timur bernama Janggala beribu kota di Kahuripan, diserahkan kepada Mapanji Garasakan.
Setelah turun takhta, Airlangga menjalani hidup sebagai pertapa sampai meninggal sekitar tahun 1049.


[sunting] Kahuripan dalam sejarah MajapahitNama Kahuripan muncul kembali dalam catatan sejarah Kerajaan Majapahit yang berdiri tahun 1293. Raden Wijaya sang pendiri kerajaan tampaknya memperhatikan adanya dua kerajaan yang dahulu diciptakan oleh Airlangga.
Dua kerajaan tersebut adalah Kadiri alias Daha, dan Janggala alias Kahuripan atau Jiwana. Keduanya oleh Raden Wijaya dijadikan sebagai daerah bawahan yang paling utama. Daha di barat, Kahuripan di timur, sedangkan Majapahit sebagai pusat.


Pararaton mencatat beberapa nama yang pernah menjabat sebagai Bhatara i Kahuripan, atau disingkat Bhre Kahuripan. Yang pertama ialah Tribhuwana Tunggadewi putri Raden Wijaya. Setelah tahun 1319, pemerintahannya dibantu oleh Gajah Mada yang diangkat sebagai patih Kahuripan, karena berjasa menumpas pemberontakan Ra Kuti.


Hayam Wuruk sewaktu menjabat yuwaraja juga berkedudukan sebagai raja Kahuripan bergelar Jiwanarajyapratistha. Setelah naik takhta Majapahit, gelar Bhre Kahuripan kembali dijabat ibunya, yaitu Tribhuwana Tunggadewi.


Sepeninggal Tribhuwana Tunggadewi yang menjabat Bhre Kahuripan adalah cucunya, yang bernama Surawardhani. Lalu digantikan putranya, yaitu Ratnapangkaja.


Sepeninggal Ratnapangkaja, gelar Bhre Kahuripan disandang oleh keponakan istrinya (Suhita) yang bernama Rajasawardhana. Ketika Rajasawardhana menjadi raja Majapahit, gelar Bhre Kahuripan diwarisi putra sulungnya, yang bernama Samarawijaya.


[sunting] KepustakaanPoesponegoro & Notosusanto (ed.). 1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka. Slamet Muljana. 1979. Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya.


Jakarta: Bhratara Slamet Muljana. 2005. Runtuhnya Kerajaan Jindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara (terbitan ulang 1968). Yogyakarta: LKIS [sembunyikan]l • d • sKerajaan di Jawa 0-600 (Hindu-Buddha pra-Mataram) Salakanagara · Tarumanagara ·


Sunda-Galuh · Kalingga · Kanjuruhan 600-1500 (Hindu-Buddha) Mataram Hindu · Kahuripan · Janggala · Kadiri · Singasari · Majapahit · Pajajaran · Blambangan 1500-sekarang (Islam) Demak · Pajang · Banten · Cirebon · Sumedang Larang · Mataram Islam · Surakarta · Yogyakarta · Mangkunagara · Paku Alam